Bersama
Asy Syaikh Abdullah Al Iryani hafizhahullah
بسم الله الرحمن الرحيم
إن
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا،
من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله، وحده
لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
ياءيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقا ته ولا تموتن
الا وانتم مسلمون
ياءيها الناس
اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس وحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجا لا كثيرا ونساء
وتقوا الله الذي تساءلون به والارحام ان الله كان عليكم رقيبا
ياءيها الذين
ءامنوااتقوا الله وقولوا قولا سديدا
يصلح لكم
اعملكم ويغفر لكم ذنو بكم, ومن يطع الله ورسو له فقد فاز فوزا عظيما
أما
بعد:
إن أصدق الحديث كتاب، وخير الهدى هدى
محمد صلى الله عليه وعلى آله وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة
ضلالة، وكل ضلالة في النار.
***
Pembicaraan
kita pada waktu yang singkat ini adalah tentang perkara penting dan ibadah yang
mulia serta amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban atasnya setiap orang
tua pada hari kiamat, ketahuilah perkara itu adalah
amanah pendidikan anak.
***
Anakadalahamanah yang
setiapkitaakandimintaipertanggungjawabanpadaharikiamat.
Allah Iberfirman:
يأيها الذين ءامنوا لاتخونوا الله والرسول وتخونوا أمنتكم وأنتم تعلمون
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Allah
I berfirman:
يأيها الذين اءنوا أنفسكم وأ هلكم نارا وقودها الناس
واحجارة عليها ملئكة غلا ظ شداد لايعصون الله ما أمرهم ويفعون ما يؤمرون
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Maka
pendidikan keluarga dan anak-anak adalah amanah yang kita akan dimintai
pertanggung jawaban pada hari kiamat.
Telah
datang dalam Ash Shahihain dari hadits Abdullah bin UmarC Rasulullahr bersabda:
كلكم راع و كل راع مسؤول عن
رعيته فالإمام راع و مسؤول عن رعيته و الرجل راع في أهله و مسؤول عن رعيته و
المرأة راعية في بيت زوجها و مسؤولة عنها والخادم مسؤول في مال سيده و مسؤول عن
رعيته و كلكم راع و مسؤول عن رعيته
“Setiap
kalian adalah orang yang bertanggung jawab dan setiap orang yang bertanggung
jawab akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang imam bertanggung
jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang lelaki
bertanggung jawab pada keluarganya dan akan ditanya tentang pertanggung
jawabannya. Seorang perempuan bertanggung jawab didalam rumah suaminya dan akan
ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang budak bertanggung jawab pada
harta majikannya dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Setiap kalian
adalah bertanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya.”
Didalam
Ash Shahihain juga dari ma’qil bin yasart Nabir bersabda:
ما من عبد استرعاه الله رعية
فلم يحطها بنصحه إلا لم يرح رائحة الجنة
“Tidak
ada seorang hamba yang Allah memberinya suatu amanah kemudian dia tidak menjaganya
dengan ketulusannya melainkan dia tidak akan mencium bau surga.”
Seorang
wali dan orang tua, mereka termasuk orang-orang yang AllahI
memberikan kepadanya amanah pada anak mereka. Dan mereka termasuk yang akan
dimintai pertanggung jawaban tentang amanah ini pada hari kiamat.
Maka
bila mereka mengurusinya dengan ketulusan dan pengarahan untuk anak dan
menjaganya sebagaimana yang Allah I perintahkan, maka sesungguhnya AllahI akan memuliakan mereka dengan pahala yang besar. Dan bila mereka
menyia-nyiakan amanah ini, maka disaat itu terjadi ancaman yang keras ini,
beliaur bersabda: “dia tidak akan mencium bau surga.”
Nas’alullaha
as salamah wal ‘afiyah
***
Apakah
kewajiban kita terhadap amanah ini? Apakah kewajiban ayah dan ibu terhadap
amanah putera dan puterinya? Bagaimana cara menunaikan amanah ini? Bagaimana
memperoleh keridhoan AllahI dengan menunaikan amanah ini?
Jawabannya:
Hal
itu dapat terlealisasikan dengan beberapa perkara, diantara yang terpenting
adalah bersemangat memperbaiki keadaan agama dan dunia mereka.
Dan
ini terwujud dengan dua perkara:
Pertama: Mengajari mereka apa yang bermanfaat untuk agama dan dunia mereka.
Membimbing mereka kepada sesuatu yang memperbaiki agama dan dunia mereka.
Kedua: Memperingatkan mereka dari segala sarana yang membawa kepada kerusakan
agama dan dunia mereka. Menjauhkan mereka dari segala sarana dan sebab yang
membawa kepada kerusakan agama dan dunia mereka.
***
Diantara
sarana yang membantu kita menunaikan amanah ini dan untuk kebaikan anak kita adalah:
Menikahkananak-anak kita dengan pasangan yang shaleh danshalehah.
Memilih
isteri yang shalehah yang akan menjadi ibu bagi anak-anak dan yang akan menjadi
pengasuh bagi anak-anak didalam mengajari mereka dan mengarahkan serta
menashihati mereka apa yang mereka butuhkan untuk urusan agama dan dunia
mereka.
Telah
datang dalam Ash Shahihain dari hadits abu hurairaht
bahwa Rasulullahr bersabda:
“Perempuan
itu dinikahi karena empat perkara: harta,kecantikan,nasab dan agama. Carilah
perempuan yang baik agamanya , maka (bila tidak) kamu akan celaka.”
Rasulullahr
menganjurkan memilih bibit pertumbuhan yang baik dan pengasuhan yang baik yang
membantu kebaikan anak-anak dan keturunan yang shaleh dan shalehah.
Isteri yang shalehahdapat membantukkeshalehananak dan mengajari mereka akhlak dan adab. Mengajari mereka kejujuran.
Memperingatkan mereka dari kedustaan. Mengajari mereka menunaikan amanah dan
memperingatkan mereka dari khiyanat. Mengajari mereka sholat dan memperingatkan
mereka dari mempermainkannya dan malas dari menunaikannya. Mengajari mereka
berbakti, mendengar dan taat. Memperingatkan mereka dari kedurhakaan, penyelisihihan
dan pembangkangan. Dan juga membantu kebaikan suami dan membantu suaminya
diatas kebaikan dan keshalehan.
Sebagaimana
Rasulullahr bersabda dalam hadits yang dihasankan Asy Syaikh Al Albani?:
رحم الله امرأة قامت من
الليل فصلت ثم أيقضت زوجها فإن أبى نضحت في وجهه الماء
“Semoga
Allah merahmati seorang perempuan yang bangun diwaktu malam kemudian sholat dan
membangunkan suaminya. Bila dia enggan maka dia memercikkan air kewajahnya.”
Dan
membantu kebaikan anak-anak puteri dan mendidik mereka diatas kehormatan diri,
berhijab dan menjauh dari tempat-tempat ikhtilath dengan kaum lelaki. Membantu
mewujudkan keluarga islam yang baik. Anak-anak putera yang shaleh yang menjadi
imam panutan dalam petunjuk dan kebaikan. Membantu atas kebaikan masyarakat.
Membantu dalam berkhidmat kepada islam dan muslimin.
***
Berdo'a
kepada AllahI diwaktu ijabah agar mengaruniakan keturunan yang shaleh
sebagaimana
para nabi dan rasul berdo'a kepada Rabb mereka agar diberikan keturunan yang
baik.
Nabi
zakariyau bermunajat kepada Rabbnya:
هنا لك دعا زكربا ربه, قال رب هب لي من لدنك ذرية طيبة, انك
سميع الدعاء
“Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya
berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
SesungguhnyaEngkauMahaPendengardoa".”
Nabi
ibrahimu berdo’a kepada Rabb alam semesta dengan keshalehan anak keturunannya dan
agar mereka menjadi orang-orang bertauhid dan menegakkan sholat:
رب اجعلنى مقيم الصلوة ومن ذريتى , ربنا تقبل دعاء
“Ya
Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.”
Demikian
pula orang-orang yang beriman senantiasa berdo'a kepada AllahI
agar diberikan keturunan yang shaleh.
والذين يقولون ربنا من ازوجنا وذريتنا قرة اعين واجلنا
للمتقيك أم ما
“Dan
orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami
isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Maka
bila para nabi dan rasul berdo’a kepada AllahI,
padahal mereka berada diatas nilai yang agung dari keshalehan dan hidayah, maka
kita lebih butuh untuk berdo’a kepada Rabb kita agar mengaruniakan kita
keturunan yang baik. Dan bila AllahI memuji orang-orang beriman yang shaleh bahwa mereka berdo’a kepada Rabb
mereka agar mengaruniai keturunan yang shaleh, maka demikian pula kita,
sepatutnya mencontoh mereka didalam memohon kepada Rabb kita agar mengaruniai
isteri dan keturunan yang menyejukkan pandangan. Sesungguhnya Dia Maha
mengabulkan do’a dan Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
***
Memohon
pertolongan kepada AllahIdidalam menunaikan urusan membimbing dan pengajaran diatas pendidikan yang
baik. Dan mendo’akan anak dengan kebaikan, seperti berdo’a: Ya Allah perbaikilah
mereka, Ya Allah perbaikilah anak kami.
Sebagian
orang terkadang mendo’akan kejelekan untuk anaknya dengan kebinasaan dan
kesengsaraan. Ini menyelisihi sunnah nabi. Rasulullahr
melarang darinya.
لا تدعو على أنفسكم و لا على
أهليكم إلا بخير
“Janganlah kalian mendo’akan atas diri kalian dan
jangan pula atas keluarga kalian kecuali dengan kebaikan.”
Beliaur
bersabda:
دعاء الوالد على ولده مستجاب
“Do’a
orang tua atas anaknya mustajab.”
Maka
mendidik ana bukanlah perkara yang mudah. Mendidik anak perkara yang berat dan
tanggung jawab yang sangat besar sekali, lebih dari sekedar membangun rumah,
memikul benda berat dan batu, menebang pohon dan bercocok tanam. Mendidik anak
butuh banyak sarana dan memohon pertolongan kepada AllahI.
***
Mengajarianak tentangtauhiddan
memperingatkanmerekadarisyirik. Dari ziarah syirkiyyah kekuburan.
Maka
termasuk sebab kerusakan yang terbesar adalah syirik kepada AllahI.
Luqman
Al Hakim mewasiatkan anaknya agar bertauhid dan memperingatkannya dari syirik.
واذقال لقمن لابنه وهو يعظه يبنى لا تشرك بالله, أن الشرك
لظلم عظيم
“Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".”
Telah
datang dalam riwayat Ahmad dan At Tirmidzi didalam Ash Shahihul musnad dari
hadits Abdullah bin AbbasC
bahwa Rasulullahr bersabda:
“Wahai
anak muda jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya
engkau akan mendapatiNya dihadapanmu.”
Maka
kita wahai para bapak wajib atas kita mengajari anak kita akidah shahihah dan
tauhid yang murni dan memperingatkan mereka dari syirik.
Dan
berdo’a kepada AllahI agar menyelamatkan mereka dari syirik
Sebagaimana
imam muwahhidin Ibrahimu berdo'a:
واذ قال ابرهيم رب اجعل هذاالبلد ءامنا واجنبنى وبنى أن
نعبد الاءصنام
“Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala.”
***
Mengajarimereka
as sunnahdan memperingatkanmerekadaribid'ah.
Mengajari
mereka manhaj salafushshaleh dan memperingatkan mereka dari manhaj khalaf yang
dibuat-buat. Bila mereka terdidik diatas sunnah dan mempelajari manhaj
salafushshaleh jadilah mereka orang-orang shaleh dengan izin AllahI.
Bila mereka mengetahui bid’ah dan menjauhinya jadilah mereka orang-orang yang
selamat dari bahaya dan keburukannya.
***
Mengajarimerekasholat sebagaimana wasiat nabi kita muhammadr.
Telah
datang disisi Imam Ahmad dan Abu Daud dari hadits Amr bin Syu’aib dari ayahnya
dari kakeknya bahwa Rasulullahr bersabda:
علموا أبناءكم الصلاة و هم
أبناء سبع و اضربوهم عليها و هم أبناء عشرو فرقوا بينهم في المضاجع
“Ajarilah
anak-anak kalian sholat disaat mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka
atasnya disaat mereka berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka didalam
tidurnya.”
Luqman Al Hakim berkata kepadaanaknya.
يبنى أقم الصلوة وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على مل
أصابك , ان ذلك من عزم الاءمور
“Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).”
Rabbul’alamin
memuji nabiNyaIsma'ilu karena memerintah keluarganya
untuk sholat.
واذكرفى
الكتب اسمعيل . انه كان صادق الوعد وكان رسولا نبيا, وكان يأمر أهله, باصلوة والزكوة
وكان عند ربه مرضيا
“Dan
Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam
Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah
seorang Rasul dan Nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan
menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.”
Maka
perhatian orang tua didalam mendidik anaknya untuk sholat adalah amanah yang
mereka akan ditanya tentangnya pada hari kiamat dan ini juga sebab terbesar
dari sebab-sebab tercapainya kesejukan pandangan kepada anak-anak.
***
Menanamkan
nilai-nilai yangterpuji dan perangai yang mulia pada diri anak-anak
kitadanmenjauhkanmerekadariakhlaktercela.
Kita
semangat mendidik anak-anak diatas taqwa,santun,jujur,amanah,menjaga harga
diri,sabar,berbakti,menyambung hubungan,ilmu,mencintai kebaikan. Dan semangat
menjauhkan mereka dari
dusta,khiyanat,hasad,dengki,ghibah,namimah,durhaka,memutus
hubungan,pengecut,rakus, menyenangi hal-hal negatif dan akhlak rendah.
***
Mengajarimerekaadabmu'amalah.
Diantaranya
seperti menjawabsalam, mendo'akan orang yang bersin,makan dan minum dengan
tangan kanan,adab buang hajat,baik dalam menjawab orang yang bicara dengan
mereka sama saja lewat telephone atau yang semisalnya,menghormati orang yang
lebih tua.
Ini
perkara-perkara yang agung yang perlu terdidik diatasnya anak-anak sejak kecil
dan dilatih atasnya. Sebagaimana berkata seseorang:
و ينشأ ناشؤ الفتيان فينا
على ما كان عوده أبوه
“Dan
akan tumbuh pemuda dari generasi muda kita sebagaimana ayahnya membiasakannya.”
***
Membiasakanmerekadengankalimatthoyyibah dan memperingatkan mereka dari kalimat yang buruk.
Membiasakan
mereka berkata yang baik seperti mengucapkan subhanallah,laa ilaaha
illallah,allahu akbar dan kalimat yang baik alhamdulillah.
Atau ketika berbicara dengan temannya: ahsanta,ashobta,dan
perkataan yang baik yang lain. Dan memperingatkan mereka dari mencela, mencaci
dan perkataan kotor.
***
Mendidikmereka
agartakutkepada AllahI dan waspada dari akibat perbuatan yang diharamkan dan melakukan
kemungkaran.
Maka
bila anak-anak terdidik diatas perkara yang agung ini maka disaat itu akan
baiklah keadaan mereka dan mereka akan menjauh dari apa yang menyebabkan
rusaknya agama dan dunia mereka karena dia merasa takut kepada AllahI
sehingga mereka tidak akan mencuri,berzina,meminum khamr,berbuat bid’ah.
Luqman
Al Hakim berwasiat kepada anaknya:
يبني انها ان تك مثقال حبة من خردل فتكن فى صخرة أو فى
السموت أو فى الارض يأت بها الله, انالله لطيف خبير
“(Luqman
berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha mengetahui.”
Perhatikanlah,
AllahI meliputi segala sesuatu dan mengetahuinya dan maha kuasa atas segala sesuatu.
Seandainya disana ada seberat biji sawi dilangit yang tujuh niscaya Rabbul
‘alamin mampu mandatangkannya, atau berada dibumi dan diantara pasir dan krikil
niscaya Dia mampu mendatangkannya karena Dia mengetahui dimana posisinya dan
karena Dia meliputi segala sesuatu dan memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
Artinya kemana engkau akan lari dari Rabbul’alamin bila engkau mendurhakaiNya,
siapakah yang bisa menyelamatkan engkau dari genggaman Rabbul’alamin yang maha
kuasa atas segala sesuatu yang berkata kepada sesuatu: “jadilah maka
terjadilah.” Kalau begitu teruslah engkau merasa diawasi AllahI
disaat sendiri dan keramaian,malam dan siang,dihadapan orang, disaat sunyi dan
dalam kegelapan. Mendidiknya diatas muroqobah dan takut kepada AllahI.
Didalam
Ash Shahihain dari hadits Abu Hurairaht bahwa Rasulullahr tatkala melihat Al Hasan bin Ali Cdisaat
masih kecil mengambil sebutir kurma dari kurma shodaqoh kemudian memasukkannya
kemulutnya, maka nabir melarangnya, padahal Al Hasan saat itu masih kecil dan beliau memasukkan
jarinya yang mulia dan mengambil kurma tersebut karena itu termasuk kurma
shodaqoh dan karena ahlul bait tidak halal bagi mereka shodaqoh. Maka ini
pendidikan dengan perbuatan dan perkataan beliau. Beliaur
berkata kepadanya: “Kakhin,kakhin.” Kemudian berkata:“Sesungguhnya
ini termasuk dari shodaqoh.” Dan datang dalam suatu riwayat: “Sesungguhnya
kita keluarga muhammadr tidak halal bagi kita shodaqoh.”
***
Mendidik
anak hafal Al Qur’an.
Bila
mereka hafal Al Qur’an mereka akan mencapai kemuliaan yang agung dan beradab
dengan adab Al Qur’an dan mencapai kedudukan yang agung. Rabbul’alamin
memuliakan penghafal Al Qur’an dengan kemuliaan yang banyak dan memuliakan
orang tua penghafal Al Qur’an dengan perhiasan yang indah dan mulia. Telah tetap
dari nabi kita Muhammadr pada riwayat Imam Ahmad dan selainnya bahwa orang tua penghafal Al Qur’an
datang pada hari kiamat dan pada mereka ada perhiasan yang mulia sekali, maka
keduanya berkata wahai Rabb dengan sebab apa kami diberi pakaian ini, maka dikatakan:dengan
sebab hafalan Al Qur’an yang ada pada anak kalian berdua. Ketika anak kalian
hafal Al Qur’an dan kalian yang mendorong mereka hafal Al Qur’an maka AllahIakan
memuliakan kalian dengan dua perhiasan yang mulia tersebut pada hari kiamat.
***
Membiasakan
anak dengan perbuatan orang-orang baik dan menghadap kerumah-rumah allah Idan
halaqoh-halaqoh ilmu,banyak mengingat allahI.
Menyemangati
dan menyiapkan mereka untuk itu adakalanya dengan harta atau pujian yang baik,
karena ini termasuk yang membantu kebaikan anak-anak dan mendidik mereka
berbuat baik dan menyemangati mereka.
***
Wahai
manusia hamba-hamba allahI disana ada perkara yang bisa menjadi sebab kekurangan didalam menunaikan
amanah ini dan kurang dalam mendidik anak. Dan patut kita mewaspadainya dan
memperingatkan darinya. Maka perlu diluruskan perkara-perkara ini.
Maka
diantara yang perludihindari yang paling utama adalah:
Membiarkananak tumbuh diatas sifat takut
dan gelisah dan terkejut, pengecut.
Mereka
ditakut-takuti misalnya dari jin atau ifrit,anjing,binatang malam dan
semisalnya. Ini tidak termasuk cara mendidik, ini termasuk kekurangan dari
mendidik anak.
***
Mengajari mereka berbuat rusuh,kerisauan,keributan,tidak
menghormati orang lain.
Ini
semua kesalahan yang banyak terjatuh kedalamnya para orang tua. Wallahul
musta’an.
***
Mengajari mereka terbiasadenganpemberian dan terus menerus menerima pemberian dansemuakeinginanmereka diberikan sama saja mereka menangis atau tidak.
Dan
ini kesalahan, hanyalahpemberianitudilakukan biladibutuhkan. Adapun terus menerus memberi kepada anak maka tidak termasuk cara mendidik
yang baik.
***
Tidakadil diantaraanak didalam pemberian dan hadiah.
Nabir
bersabda sebagaimana dalam Ash Shahihain:
“Bertakwalah
kepada Allah dan berbuat adillah diantara anak-anak kalian.”
Bila
orang tua tidak adil terhadap anak-anaknya, bisa jadi hal itu menyebabkan
adanya kedengkian dan hasad diantara anak-anak.
***
Tidaksegeramenikahkananakdisaatmampu melaksanakannya.
Ini
kesalahan besar dan buruk. Bisa jadi membawa kepada keburukan yang tersebar
dimasyarakat seperti tersebarnya kerusakan,zina dan liwath dan selainnya dari
kemunkaran.
***
Tidakmemilihkantempatpendidikan
yang baik didalam mendidik anak dan tidak selektif memilih guru
yang layak dalam mengajar dan menasihati serta mengarahkan.
Seperti
mendidik anak di tempat pendidikan hizbiyyah dan ma’had bid’iyyah. Maka ini
termasuk menyianyiakan amanah dan kurang menunaikannya.
***
Memasukkankemungkaran yang tersebar dimasa inikedalamrumah.
Sama
halnya apakah itu berupa majalah pengumbar hawa nafsu, atau nyanyian hina,atau film-film rendah, atau
memasukkan peralatan rusak lagi merusak dan meruntuhkan akhlak dan nilai-nilai
dan asas-asas serta adab-adab.
***
Melakukankemungkarandihadapananak.
Seperti
merokok, mendengarkan musik,menonton film porno,atau kedustaan atau semisal
itu. Sehingga anak-anak menyaksikan perbuatan ini dari ayah dan ibu mereka dan
akhirnya mereka melakukan sesuatu yang mungkar tersebut dan mencontoh ayah dan
ibu mereka didalam berbuat kemunkaran dan itu menjadi sebab kerusakan mereka
dan kerusakan akhlak mereka.
***
Mendidik
mereka diatas perkara
yang rendah atau akhlak yang hina.
Seperti
mendorong mereka untuk menentang ayahnya atau semisalnya dan mengikuti
orang-orang kafir entah dalam permainan sepak bola atau semisalnya dan
membiasakan anak-anak puterinya memakai pakaian mini atau sempit atau tipis
atau ikhtilath dengan lelaki atau dimajlis para pemuda atau semisalnya.
Maka
sesungguhnya ini termasuk kekurangan yang nampak didalam menunaikan amanah ini
dan didalam mendidik putera dan puteri.
***
Menamaimerekadengannama
orang kafir dan orang musyrik.
Ini
termasuk kekurangan. Sepatutnya bagi orang tua memilihkan untuk putera dan
puteri mereka nama-nama yang baik bagi anaknya dengan nama para nabi, para
sahabat. Bagi anak-anak puteri dengan nama wanita shalihah dari isteri para
nabi, isteri para sahabat dan puteri mereka dan selainnya dari wanita shalihah.
Jauhilah nama yang jelek atau yang padanya ada bentuk mengikuti orang-orang
kafir dan musyrikin.
***
Inisebagianwasilah yang dapat kami sebutkan untuk membantu didalammendidikanak-anak kita dan memperbaiki urusan agama dan dunia mereka. Dengan memperingatkan
dari sebagian perkara dan kekurangan yang terjadi pada sebagian manusia.
Halaqoh
ilmiyyah yang ditegakkan didalam markiz yang diberkahi ini dan kunjungan da’wah
ini, juga termasuk bentuk andil didalam mendidik putera dan puteri kita dan
didalam perbaikan masyarakat dalam urusan agama mereka dan apa yang mereka
butuhkan dari dunia.
Lingkungan
yang baik, markiz ilmu dan kunjungan serta pelajaran ilmiyyah adalah termasuk
dari sebab kebaikan agama dan dunia sebagaimana perkataan salaf.
BerkataAl
ImamAz Zuhri?: “Berpegangdengansunnahadalahkeselamatan.”
Beliau pun berkata: “Dan menghidupkan ilmu adalah kekokohan dunia dan agama
dan hilangnya ilmu adalah hilangnya semua itu.”
Maka
hilangnya ilmu dan munculnya kebodohan diantara sebab kerusakan dunia dan
agama. Adapun keberadaan ilmu dan penyebaran ilmu serta menghidupkan ilmu adalah
diantara sebab kebaikan agama dan dunia dan diantara sebab kekokohan dunia dan
agama.
As’alullah
al karim an yanfa’ani wa iyyakum bi maa dzakarnaa wa an yakuna hadza fi mizani
hasanatina innahu waliyyu dzalika wal qodir ‘alaih wal hamdulillahi rabbil
‘alamin
Baarokallahu
fiikum wa jazakumullahu khairan
Subhanakallahumma
wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
***
Selesai
sumber http://www.darul-ilmi.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar